dakwahsunnah.com

radiorodja.com


1. Doa Bangun Dari Ruku'

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.


Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya.


HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 2/282.


2. Doa I'tidal 1

Ada beberapa wirid yang pernah dibaca oleh Rasulullah saat berdiri i’tidal. Suatu saat Rasulullah membaca satu dzikir, di saat lain membaca dzikir yang lain pula.

Rasulullah membaca:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Robbanaa wa lakal hamdu.

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji.

HR. al-Bukhari no. 732 dan Muslim no. 866 dari Abu Hurairah.



3.  Doa I'tidal 2

Rasulullah terkadang membacanya tanpa huruf wawu:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

Robbanaa lakal hamdu.

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji.

HR. Bukhari no. 789.


4.  Doa I'tidal 3

Rasulullah terkadang menambahkan kata 'Allaahumma' di depannya:

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Allaahumma robbanaa wa lakal hamdu.

Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu segala puji.

HR. al-Bukhari no. 795 dari Abu Hurairah.



5.  Doa I'tidal 4

Rasulullah terkadang membacanya tanpa huruf wawu:

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

Allaahumma robbanaa lakal hamdu.

Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu segala puji.

HR. Muslim no. 902 dari Abu Musa al-Asy’ari.

Faedah:
Al-Imam an-Nawawi berkata, “Terdapat hadits-hadits sahih yang menetapkan adanya huruf wawu dan tidak dibacanya huruf wawu. Riwayat yang banyak menyebutkan kedua-duanya. Pendapat yang terpilih adalah keduanya dibolehkan, tanpa ada yang perlu ditarjih (dikuatkan).” (al-Minhaj, 4/342).

Yang utama dilakukan dalam hal ini adalah sekali waktu mengucapkan dzikir yang ini, dan di waktu lain mengucapkan dzikir yang lain lagi, demikian seterusnya. Melakukan keragaman demikian akan memberi tiga faedah:

• Menjaga sunnah.
• Mengikuti sunnah.
• Menghadirkan hati/mengingatkannya.

(Asy-Syarhul Mumti’, 3/98).


6. Doa I'tidal 5

Terkadang setelah mengucapkan salah satu dari doa 1-4 di atas, Rasulullah menambahkan di belakangnya dengan:

مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Mil-as-samaawaati wa mil-al ardhi, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du.

Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya.

HR. Muslim no. 1067 dari hadits Abdullah ibnu Abi Aufa.



7.  Doa I'tidal 6

Terkadang dengan:

مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Mil-as-samaawaati wa mil-al ardhi, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du, ahlats-tsanaa-i wal majdi, laa maani'a limaa a'thoita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jadd.

Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. Tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan.

HR. Muslim, Nasai dan Ibn Hibban.


8. Doa I'tidal 7

Terkadang dengan:

مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Mil-as-samaawaati wa mil-al ardhi wa maa bainahumaa, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du, ahlats-tsanaa-i wal majdi, laa maani'a limaa a'thoita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jadd.

Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang ada di antara keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. Tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan.

HR. Muslim no. 1072 dari Ibnu Abbas.


9.  Doa I'tidal 8

Terkadang dengan:

مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ، اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Mil-as-samaawaati wa mil-al ardhi wa maa bainahumaa, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du, ahlats-tsanaa-i wal majdi, ahaqqu maa qoolal 'abdu, wa kullunaa laka 'abdun, allaahumma laa maani'a limaa a'thoita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jadd.

Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang ada di antara keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba, dan semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dariMu kekayaan itu.

HR. Muslim 1/346.


10.  Doa I'tidal 9

Terkadang dengan:

مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ، اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Mil-as-samaawaati wal ardhi, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du, ahlats-tsanaa-i wal majdi, ahaqqu maa qoolal 'abdu, wa kullunaa laka 'abdun, allaahumma laa maani'a limaa a'thoita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jadd.

Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba, dan semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan.

HR. Muslim no. 1071 dari Abu Sa’id al-Khudri.


11.  Doa I'tidal 10

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Robbanaa wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiihi.

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji. Pujian yang banyak, yang baik, yang diberkahi di dalamnya.

HR. al-Bukhari no. 799 dari hadits Rifa’ah ibnu Rafi’.

Pernah seseorang yang shalat di belakang Rasulullah membaca: (doa di atas) saat bangkit dari ruku’ setelah ucapan “Sami'allaahu liman hamidah”. Selesai dari shalat, Rasulullah bertanya, “Siapa yang mengucapkannya tadi?” Orang itu berkata, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Sungguh aku melihat lebih dari 30 malaikat berlomba-lomba, siapa di antara mereka yang paling dahulu mencatatnya.”


12. Doa I'tidal 11

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، مُبَارَكًا عَلَيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى

Robbanaa wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiihi, mubaarokan 'alaihi kamaa yuhibbu robbunaa wa yardhoo.

Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji. Pujian yang banyak, yang baik, yang diberkahi di dalamnya, yang diberkahi di atasnya, sebagaimana Rabb kami senang dan ridha.

HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya.

Ada sahabat yang membaca ini ketika i’tidal. Selesai shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa yang tadi membaca doa i’tidal tersebut?” Salah seorang sahabat mengaku. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saya melihat ada 30 lebih malaikat yang berebut mengambil bacaan ini. Siapa di antara mereka yang paling cepat mencatatnya.”


13.  Doa I'tidal 12

Sekali waktu dalam shalat malam, Rasulullah mengucapkan:

لِرَبِّيَ الْحَمْدُ، لِرَبِّيَ الْحَمْدُ

Li robbiyal hamdu, li robbiyal hamdu.

Hanya untuk Rabb-ku segala puji, hanya untuk Rabb-ku segala puji.

HR. Abu Dawud no. 874 dan yang lainnya dari hadits Hudzaifah, dinyatakan sahih dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan al-Irwa’ no. 335.

Beliau terus mengulang-ulangi ucapan ini, hingga lama berdirinya saat itu sama dengan lama ruku’nya, padahal lama ruku’ beliau mendekati lamanya beliau berdiri pada rakaat yang pertama, yang beliau membaca surat al-Baqarah.

Dibagikan melalui aplikasi "Apa Doanya". Tersedia untuk Android, BlackBerry 10, Windows Phone/Desktop, Windows 10, Nokia X, Firefox OS dan BlackBerry OS 6-7. Unduh di http://wp.me/p3ieiY-b

0 komentar:

 
Top