Sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang
yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika
dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan
makhluk yang tidak nampak. Itulah jin yang jahat. Jika mereka tidak mengganggu
anda di alam nyata, bisa jadi mereka akan mengganggu anda di alam mimpi. Itulah
kesempatan terbesar bagi setan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan
kabar gembira dari Allah." HR. Bukhari dan Muslim.
Jika gangguan dari luar, anda bisa meminta bantuan orang lain untuk
mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi. Anda tidak mungkin
memanggil perawat atau istri anda untuk mengusir setan yang mengganggu anda
dalam dunia mimpi. Karena itulah, orang yang tidur tanpa berdzikir terlebih
dahulu, akan menjadi penyesalan baginya.
Dalam Al-Adzkar, An-Nawawi membuat judul bab: "Bab Makruh Tidur
tanpa Berdzikir kepada Allah (sebelum tidur)" (Al-Adzkar, hlm. 95).
Selanjutnya, An-Nawawi menyebutkan hadis berikut: Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa
yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi
penyesalan baginya di hadapan Allah." HR. Abu Daud 4856 dan dishahihkan
Al-Albani.
Malaikat Dan Setan Menghadiri Orang Yang Hendak Tidur
Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan:
"Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan
syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, 'Akhiri (malam-mu) dengan
kebaikan,' sedangkan syetan membisikan, 'Akhiri (malam-mu) dengan keburukan.'
Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat
melindungi dia di malam itu." HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam
Al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi.
Di saat anda tidur, anda sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari
Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur. Anda
bisa rutinkan doa ini, setiap kali anda hendak tidur.
2. Doa Tidur 1
(Al-Mu'awwidzaat)
Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan surat
al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian dengan dua telapak tangan mengusap
tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh
bagian depan 3x.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ
الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا
أَحَدٌۢ ﴿٤﴾
(1) Katakanlah:
Dialah Allah Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
(3) Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(Al-Ikhlas [112]: 1-4).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن
شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ
النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
(1) Katakanlah:
Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh.
(2) Dari kejahatan makhluk-Nya.
(3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
(4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul.
(5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(Al-Falaq [113]: 1-5).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ
النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾
الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾
(1) Katakanlah:
Aku berlindung kepada Rabb manusia.
(2) Raja manusia.
(3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
(5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
(6) Dari jin dan manusia.
(An-Naas [114]: 1-6).
HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/1723.
3. Doa Tidur 2 (Ayat
Kursi)
اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ
الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا
بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا
يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ
الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾
Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Hidup
Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi,
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (Al-Baqarah [2]: 255).
HR. Bukhari 2311.
Membaca ayat kursi sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar,
sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau pernah ditugasi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menjaga zakat ramadhan. Malam
harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap
oleh Abu Hurairah. "Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam." Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia
sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang
harinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang
kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Dia dusta, dia akan kembali lagi." Benar, di malam kedua
dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas.
Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta
dilepaskan. "Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat
untukmu." Dia mengatakan: "Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi
sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan
tidak akan mendekatimu sampai pagi."
4. Doa Tidur 3 (Dua Ayat Terakhir Surat
Al-Baqarah)
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ
إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَآئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن
رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ
أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ
عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا
بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَانَا
فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ﴿٢٨٦﴾
(285) Rasul telah
beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'at."
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali."
(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya
Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya
Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
(Al-Baqarah [2]: 285-286).
HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807.
Keterangan:
• Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna
iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal
kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
• Makna "dua ayat ini cukup bagi pembacanya": dua ayat ini
akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang
dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan: dua ayat ini menjadi sebab baginya
untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan tahajud.
(Keterangan Dr. Dib Bagha dalam Ta'liq Shahih Bukhari, 5/84).
Hadis Selengkapnya:
Dari Abu Mas'ud Al-Badri radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang
membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya."
5. Doa Tidur 4 (Agar Mati
Di Atas Fitrah)
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ،
وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ
ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا
مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ
الَّذِي أَرْسَلْتَ
Allaahumma aslamtu nafsii ilaika, wa wajjahtu wajhii ilaika, wa
fawwadhtu amrii ilaika, wa alja'tu zhohrii ilaika, roghbatan wa rohbatan
ilaika, laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilaika, aamantu
bikitaabika-lladzii anzalta, wa binabiyyika-lladzi arsalta.
Ya Allah, aku serahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku
kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu,
karena mengharapkan (pahala-Mu) dan takut (adzab-Mu). Tiada tempat bersandar
dan menyelamatkan diri dari (hukuman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada
Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.
HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710.
Sebelum tidur anda berwudhu, ketika sudah berbaring, baca: (doa di
atas).
Keutamaan:
Siapa yang membaca doa ini sebelum tidur, kemudian malam harinya dia
meninggal, maka dia mati di atas fitrah (islam). Dan jika bangun di pagi hari,
maka dia mendapat pahala.
Hadis selengkapnya:
Dari Al-Barra' bin Azib radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada beliau: "Jika kamu hendak
tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika shalat. Kemudian berbaringlah miring ke
kanan dan ucapkan: (doa di atas). Jika kamu meninggal, maka kamu mati dia atas
fitrah, dan jika bangun pagi, maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan
ini yang terakhir kamu ucapkan."
Keterangan:
• Yang dimaksud "mati di atas fitrah" adalah mati di atas
islam.
• Dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur, jika tidak memberatkan.
• Dianjurkan tidur miring ke kanan, jika bisa melakukannya.
6. Doa Tidur 5
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ،
وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا
فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Bismika robbii wa dho'tu janbii, wa bika arfa'uhu, in amsakta nafsii
farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazhu bihi
'ibaadakash-sholihiin.
Dengan nama Engkau, wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan
namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka
berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah,
sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang shalih.
HR. Al-Bukhari 11/126, Muslim 4/2084.
"Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya
kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x, dan
menyebut nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas
tempat tidur setelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka hendaknya ia
membaca: (doa di atas)."
7. Doa Tidur 6
اَللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ
تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا،
وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
Allaahumma kholaqta nafsii wa anta tawaffaahaa, laka mamaatuhaa wa
mahyaahaa, in ahyaytahaa fahfazhhaa, wa in amattahaa faghfir lahaa.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang
akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milikMu. Apabila Engkau
menghidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu keselamatan.
HR. Muslim 4/2083, Ahmad 2/79, Ibnus Sunni dalam 'Amalul Yaumi wal
Lailah no. 721.
8. Doa Tidur 7
اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ
تَبْعَثُ عِبَادَكَ
Allaahumma qinii 'adzaabaka yauma tab'atsu 'ibaadak.
Ya Allah, jauhkanlah aku dari siksaanMu pada hari Engkau membangkitkan
hamba-hambaMu.
HR. Abu Dawud dengan lafazh hadits yang sama, 4/311. Lihat juga Shahih
At-Tirmidzi 3/143.
Adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, apabila ingin tidur,
beliau meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya, kemudian membaca: (doa
di atas).
9. Doa Tidur 8 (Tidur
Dengan Nama Allah)
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
Bismika-llaahumma amuutu wa ahyaa.
Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.
HR. Bukhari 6324.
Keterangan:
Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah
berfirman: "Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan)
jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa (orang)
yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan
Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan." (Az-Zumar
[39]: 42).
Karena itulah, ketika hendak tidur, kita membaca: (doa di atas).
Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.
Allahu a'lam.
Hadis Selengkapnya:
Dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: (doa di
atas)."
10. Doa Tidur 9 (Surat
As-Sajdah Dan Al-Mulk)
Membaca surat As-Sajdah [32]: 1-30 dan Al-Mulk [67]: 1-30.
HR. Tirmidzi dan An-Nasai, dan lihat Shahihul Jami' 4/255.
11. Doa Tidur 10 (Dzikir
Pelepas Lelah)
سُبْحَانَ اللَّهِ (33×)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×)
اَللَّهُ أَكْبَرُ (34×)
Subhaanallaah (33x). Alhamdulillaah (33x). Allaahu akbar (34x).
Maha suci Allah (33x). Segala puji bagi Allah (33x). Allah Maha Besar
(34x).
HR. Bukhari 3113 dan Muslim 2727.
Anda yang sedang menahan rasa sakit, terkadang membuat anda sangat
lelah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan dzikir yang bisa
menambah kekuatan bagi anda, sehingga mengurangi kelelahan anda karena sakit
atau karena aktivitas lainnya. Dzikir itu adalah membaca tasbih (subhaanallaah)
33x, tahmid (alhamdulillaah) 33x dan takbir (allaahu akbar) 34x, sehingga genap
100.
Hadis Selengkapnya:
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, bahwa Fatimah pernah
mengadukan tangannya yang lecet karena sering memutar gilingan. Ketika itu,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam baru memililki seorang budak. Fatimahpun
datang ke rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (berharap diberi budak
sebagai pembantu), namun beliau tidak ada dan hanya menemui Aisyah. Fatimah
menyampaikan keluhannya kepada Aisyah. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam datang, Aisyah memberitahu tentang kedatangan Fatimah kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam. Malam harinya, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam mendatangi kami (Ali dan Fatimah). Sementara kami sudah di tempat tidur.
Kamipun beranjak berdiri, namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyelahi:
"Tetap di tempat." Beliaupun duduk diantara kami, sampai aku bisa
merasakan dinginnya kaki beliau sampai ke dadaku. Beliau bersabda: "Akan
aku ajari kalian, sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta. Jika
kalian hendak tidur, bacalah takbir 34x, tasbih 33x dan tahmid 33x. Itu lebih
baik bagi kalian dari pada seorang pembantu."
Semenjak mendengar petuah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
tadi, Ali tak pernah lalai meninggalkan wirid tadi. Ia selalu membacanya,
bahkan di malam perang Shiffin. (HR. Bukhari keterangan hadis no. 5362).
Makna dzikir sebelum tidur lebih baik dari pada pembantu:
• Al Hafizh Badruddien Al 'Aini menjelaskan beberapa kemungkinan makna
mengapa wirid di atas lebih baik dari pada pembantu (Umdatul Qori, 22/288):
• Wirid itu lebih baik dari pada pembantu karena wirid berkaitan dengan
akhirat, sedangkan pembantu berkaitan dengan dunia. Dan akhirat lebih kekal dan
lebih afdhal dari dunia.
• Dzikir ini bisa menjadi sebab orang mendapatkan kekuatan, sehingga
bisa mampu melakukan banyak pekerjaan, melebihi kekuatan seorang pembantu.
• Al Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, hadits ini tidak berarti bahwa rasa
lelah pasti hilang bila seseorang rutin membacanya. (Fathul Bari, 11/125).
• Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga berpendapat senada. Menurut beliau,
siapa yang rajin membaca wirid tadi di waktu malam, niscaya tidak akan
kelelahan.
Keterangan:
Urutan dzikir ini bebas, boleh tasbih dulu kemudian tahmid, lalu
takbir. Bisa juga takbir dulu, kemudian tasbih, lalu tahmid. Karena ada
beberapa macam riwayat yang berbeda mengenai hal ini. (Simak Fathul Bari,
11/122).
12. Doa Tidur 11
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ
السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ
الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ،
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ
أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ
شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ
فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
Allaahumma robbas-samaawaatis-sab'i wa robbal 'arsyil 'azhiim, robbanaa
wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa, wa munzilat-taurooti wal
injiili wal furqoon, a'uudzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzun
binaashiyatih. Allaahumma antal awwalu falaisa qoblaka syai-un, wa antal
aakhiru falaisa ba'daka syai-un, wa antazh-zhoohiru falaisa fauqoka syai-un, wa
antal baathinu falaisa duunaka syai-un, iqdhi 'annad-daina wa aghninaa minal
faqr.
Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang menguasai
arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang membelah
butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil
dan Furqan (Al-Qur'an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu
yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau-lah yang pertama, sebelumMu
tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu.
Engkau-lah yang dzahir, tidak ada sesuatu di atasMu, Engkau-lah yang Batin,
tidak ada sesuatu yang menghalangiMu, lunasilah hutang kami dan berilah kami
kekayaan hingga terlepas dari kefakiran.
HR. Muslim 4/2084.
13. Doa Tidur 12
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا،
وَسَقَانَا، وَكَفَانَا، وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ
مُؤْوِيَ
Alhamdulillaahilladzii ath'amanaa, wa saqoonaa, wa kafaanaa, wa
aawaanaa, fakam mimman laa kaafiya lahu wa laa mu'wii.
Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan, memberi kami minum,
mencukupi kami, dan memberi kami tempat berteduh. Berapa banyak orang yang
tidak mendapatkan siapa yang memberi kecukupan dan tempat berteduh.
HR. Muslim 4/2085.
14. Doa Tidur 13
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى
نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allaahumma 'aalimal ghoibi wasy-syahaadati, faathiros-samaawaati wal
ardh, robba kulli syai-in wa maliikahu, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta,
a'uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarrisy-syaithooni wa syirkih, wa an
aqtarifa 'alaa nafsii suu-an, au ajurrohu ilaa muslim.
Ya Allah, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan
pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku
berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku
(berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau mendorongnya
kepada seorang muslim.
HR. Abu Dawud 4/317, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.
15. Apa Yang Dilakukan
Bila Mimpi Buruk
- Meludah ke kirinya 3x. HR. Muslim 4/1772.
- Minta perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan dan kejelekan mimpinya 3x. HR. Muslim 4/1772-1773.
- Tidak membicarakan mimpinya kepada orang lain. 4/1772.
- Membalikkan tubuhnya (mengubah posisi tidur). 4/1773.
- Berdiri dan melakukan shalat, bila mau. HR. Muslim 4/1773.
16. Doa Bila Takut Dan
Kesepian Ketika Tidur
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ
الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min ghodhobihi wa 'iqoobihi, wa
syarri 'ibaadihi, wa min hamazaatisy-syayaathiini wa an yahdhuruun.
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan dan
siksaanNya, serta kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan setan (bisikannya)
serta jangan sampai mereka hadir (kepadaku).
HR. Abu Dawud 4/12. Dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/171.
17. Doa Membalikkan Tubuh
Ketika Tidur Malam
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْوَاحِدُ
الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ
الْغَفَّارُ
Laa ilaaha illallaahul waahidul qohhaar, robbus-samaawaati wal ardhi wa
maa bainahumal 'aziizul ghoffaar.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa,
Maha Perkasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa yang di antara
keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.
HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits di atas adalah shahih, Imam
Adz-Dzahabi setuju pendapatnya 1/540 dan An-Nasai dalam 'Amalul Yaum wal
Lailah, serta Ibnus Sunni. Lihat juga Shahihul Jami' 4/231.
Beliau membaca doa ini ketika berbalik dari satu sisi ke sisi lain pada
malam hari.
18. Doa Bangun Tidur 1
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا
بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Alhamdulillaahil-ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa
ilaihin-nusyuur.
Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya
dan kepadaNya kami dibangitkan.
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 11/113, Muslim 4/2083.
19. Doa Bangun Tidur 2
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ
فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
Alhamdulillaahil-ladzii 'aafaanii fii jasadii, wa rodda 'alayya ruuhii,
wa adzina lii bidzikrih.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan
mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepadaNya.
HR. At-Tirmidzi 5/473 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/144.
20. Doa Bangun Tidur 3
(Surat Ali Imran 190-200)
إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايَاتٍ لِّأُولِى
الْأَلْبَابِ ﴿١٩٠﴾ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَاذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾ رَبَّنَآ
إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ
أَنصَارٍ ﴿١٩٢﴾ رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَانِ
أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا
وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ﴿١٩٣﴾ رَبَّنَا
وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ
إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ﴿١٩٤﴾ فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّى لَآ
أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى ۖ بَعْضُكُم مِّنۢ بَعْضٍ
ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِى سَبِيلِى
وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ
وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ
عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ الثَّوَابِ ﴿١٩٥﴾ لَا يَغُرَّنَّكَ
تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِى الْبِلَادِ ﴿١٩٦﴾ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ
مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴿١٩٧﴾ لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا
رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ ﴿١٩٨﴾
وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ
إِلَيْكُمْ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ
بِئَايَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ
رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩٩﴾ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
(190) Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang, terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(191) (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri,
duduk atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya, Tuhan kami! Tidaklah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka.
(192) Ya Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke
dalam Neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi
orang-orang yang dzalim seorang penolongpun.
(193) Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru
kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Rabbmu", maka kamipun
beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari
kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.
(194) Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada
kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami
di hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."
(195) Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman):
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir
dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang
dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku
masukkan mereka ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai
pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisiNya pahala yang baik."
(196) Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang
kafir bergerak di dalam negeri.
(197) Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka
ialah Jahannam, dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
(198) Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya, bagi mereka
Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya
sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah
adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.
(199) Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman
kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan
kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak
menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala
di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.
(200) Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu beruntung.
(Ali Imran [3]: 190-200).
HR. Imam Al-Bukhari dalam Fathul Bari 8/237 dan Muslim 1/530.
21. Doa Bila Terjaga Di
Malam Hari
Dari 'Ubadah bin Shamit Radhiallahu'anhu, dari Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang terjaga di
malam hari, kemudian dia membaca:
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ
اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir, alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa
laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa
billaah.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa,
tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Segala Puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah.
kemudian dia mengucapkan:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Allaahummaghfir lii.
Ya Allah, ampunilah dosaku.
Atau dia berdoa (dengan doa yang lain), maka akan dikabulkan doanya,
jika dia berwudhu dan melaksanakan shalat maka akan diterima shalatnya."
HR. al-Bukhari 1103, Abu Dawud 5060, at-Tirmidzi 3414 dan Ibnu Majah
3878, shahih.
Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata, "Bagi orang sampai
kepadanya hadits ini, sepantasnya dia berusaha mengamalkannya dan mengikhlaskan
niatnya (ketika mengamalkannya) untuk Allah Ta'ala." (dinukil oleh Imam
Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitab Fathul Baari 3/41).
Keterangan:
• Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, "Perbuatan yang disebutkan
dalam hadits ini hanyalah (mampu dilakukan) oleh orang telah terbiasa, senang
dan banyak berdzikir (kepada Allah), sehingga dzikir tersebut menjadi ucapan
(kebiasaan) dirinya sewaktu tidur dan terjaga, maka Allah Ta'ala memuliakan
orang yang demikian sifatnya dengan mengabulkan doanya dan menerima
shalatnya." (Kitab Fathul Baari 3/40).
• Keutamaan mengucapkan dzikir ini juga berlaku bagi orang yang terjaga
di malam hari kemudian dia mengucapkan dzikir ini (berulang-ulang) sampai dia
tertidur. Imam an-Nawawi berkata, "Orang yang terjaga di malam hari dan
ingin tidur (lagi) setelahnya, dianjurkan baginya untuk berdzikir kepada Allah
Ta'ala sampai dia tertidur. Dzikir-dzikir yang dibaca (pada waktu itu) banyak
sekali yang disebutkan (dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam), di antaranya … kemudian beliau Shallallahu'alaihi wasallam
menyebutkan hadits di atas (kitab al-Adzkaar hal. 79 – cet. Darul Manar, Kairo,
1420 H).
• Di antara para ulama ada yang menjelasakan bahwa peluang
dikabulkannya doa dan diterimanya shalat pada saat setelah mengucapkan dzikir
ini lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya (lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi
(9/254).
Dibagikan melalui aplikasi "Apa Doanya". Tersedia untuk
Android, BlackBerry 10, Windows Phone/Desktop, Windows 10, Nokia X, Firefox OS
dan BlackBerry OS 6-7. Unduh di http://wp.me/p3ieiY-b