Darah Nifas Berhenti Sebelum 40
Hari
Afwan ustadz.kpn seorang wanita
boleh sholat setelah nifas?apakah menunggu 40 hari ataukah selesai keluar darah
nifas.pengalaman ana ustadz.melahirkan dg proses ceacar.keluar darah nifas cuma
satu minggu tok?syukron ustadz
Dari : Herlina ummu medina
Jawaban :
Bismillah. Wassholatu was salam
‘ala Rasulillah wa ba’d.
Kaidah yang perlu kita ketahui
terkait darah nifas :
Pertama, tidak ada ketentuan waktu
minimal sucinya wanita dari darah nifas. Oleh karenanya, kapanpun darah itu
berhenti walaupun baru berjalan 7 hari atau 10 hari, atau bahkan lebih sebentar
dari itu, maka dia dihukumi suci. Dan diwajibkan melakukan sholat kembali
setelah mandi besar, layaknya wanita suci
Kedua, batas waktu maksimal
terjadinya nifas adalah 40 hari. Dihitung sejak hari pertama melahirkan.
Sehingga, bila darah berlanjut keluar melebihi 40 hari, maka dia dianggap suci.
Dia diwajibkan melakukan sholat atau puasa ramadhan kembali, meski darah belum
berhenti keluar.
Bahkan Imam Tirmidzi menerangkan
bahwa ketentuan ini sudah menjadi kesepakatan para ulama. Beliau –rahimahullah- mengatakan,
أجمع أهل العلم من الصحابة ، ومن
بعدهم على أن النفساء تدع الصلاة أربعين يوما ، إلا أن ترى الطهر قبل ذلك، فتغتسل
و تصلي
Para ulama dari kalangan sahabat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tabi’in dan generasi setelah
mereka telah sepakat, bahwa wanita-wanita yang mengalami nifas, meninggalkan
sholat selama 40 hari. Kecuali apabila ia mendapati dirinya suci sebelum waktu
itu, maka dia mandi kemudian sholat. (Hasyiah Raudhah Al Murbi’ 1/403).
Hal ini berdasarkan hadis dari
Ummu Salamah radhiyallahu’anha, beliau pernah menceritakan,
كانت النفساء تقعد على عهد النبي
صلى الله عليه وسلم أربعين يومًا
“Para wanita yang mengalami nifas
di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, duduk (libur sholat)
selama 40 hari. ” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Adapun jika dalam kurun waktu 40
hari tersebut darah berhenti, kemudian selang beberapa waktu keluar kembali,
maka darah tersebut dihukumi sebagai darah nifas.
Pengecualian
Kecuali apabila setelah 40 hari
darah nifas masih keluar, dan bertepatan dengan jadwal rutin haid, maka darah
tersebut dihukumi sebagai darah haid. Sehingga tetap tidak boleh sholat dan
puasa.
Sebagaimana diterangkan oleh
Syaikh Abdulaziz bin Baz rahimahullah dalam fatwa beliau,
لكن إن وافق الدم بعد الأربعين
عادتها في الحيض فإنها تدع الصلاة والصوم وتعتبره حيضاً.
Bila darah nifas yang keluar
melebihi 40 hari tersebut bertepatan dengan jadwal haidnya, maka dia tetap
meninggalkan sholat dan puasa. Dia dihukumi sebagai wanita yang mengalami haid.
(Majmu’ Fatawa Wamaqalat Al
Islamiyah 15/199).
Adapun, bila darah nifas yang
keluar melebihi 40 hari tidak bertepatan dengan jadwal haid, maka diwajibkan
sholat seperti biasa. Dengan berwudhu setiap kali masuk waktu shalat. Tidak boleh
menjadikan 1 wudhu untuk 2 sholat fardhu atau lebih (walaupun idealnya boleh).
Karena darah yang keluar dihukumi sebagai darah istihadoh. Sementara Nabi
mengajarkan cara wudhunya wanita istihadoh demikian.
Wallahua’lam bis showab
Dijawab oleh ustadz Ahmad
Anshori (Mahasiswa UIM dan pengajar PP. Hamalatulquran Bantul)